Sabtu, 02 Januari 2010

Death note VS Dream book

Resolusi pasti ada yang terwujudkan dan ada yang gak terwujudkan. gue mau bertanya, memangnya apa sih kegunaan resolusi itu ? biar membuat kita semangat kan. gue sempet ketawa pas gue lagi denger radio lalu penyiarnya bilang "resolusi buat 2010 paling udah lupa pas bulan februari." langsung gue terdiam tak bernyawa *Astagfirullah* mendenger statement dari sang penyiar. lalu, penyiar yang satu lagi *saat itu yang lagi siaran ada 2 orang* bilang, "makanya gue buat buku impian ! dream book. semacam buka impian kita yang mau diwujudkan."

langsung dalam hati gue berpikir, " mungkin itu buku ada arwah penasarannya atau semacam ibu peri yang ngasih semua keinginan kita. tapi ini dalam versi buku." wow, ternyata ada yah buku seperti itu disunia ini. yang gue tau sih dalam film film ada namanya death note itu juga buku tentang kematian. mungkin konsep antara dream book dengan death note itu sama. kalian tau death note ? jadi didalam buku kematian itu ada arwah, lalu nama siapa yang ditulis dibuku itu akan mati. jadi hidup itu cuma permainan bagi yang buka buku kematian itu, misalnya ;

Joko, mati karena kesandung semut pada jam 00:00 pas malam tahun baru...

nah, pas jam itu joko mati dan mati karena kesandung semut. cukup mengerikan sekali apabila bener bener ada buku seperti itu, cukup dalam film saja. kembali ke dream book, jadi mereka yang menginginkan sesuatu maka mereka tulis dengan detail, misalnya

gue pengen mobil dengan merek X warna polkadot dengan velg 44' inci didalamnya ada kamar mandi, dapur layaknya rumah berjalanlah dan saya saya akan memiliki mobil itu pada tanggal 7 september pas ulangtahun saya.

jadi semuanya itu harus detail, jangan setengah setengah. andaikan kita bermimpi pasti detailkan, masa bermimpi mempunyai mobil tapi isi salam mobil itu gak tau. maka dari itu harus detail. begitu pun dengan cita cita, harus bener bener detail dan pasti. masalah cita cita, gue masi gak pasti. waktu gue kelas 1 SMA gue pengen masuk kuliah di sastra jepang dikarenakan gue ikut club jepang, disana tempat berkumpulnya orang orang yang suka jepang dari berbagai unsur. setelah beberapa lama gak ngumpul akhirnya ketertarikan gue sama jepang pun hilang.

untuk saat ini yang gue pengenin itu bermusik, tapi sayang gue gak bisa bermusik. kata orang orang yang bisa bermusik itu romantis. tapi mainin alat musik apa dulu, masa mainin lata musik drum dibilang romantis. bisa bias pas kencan terus dia main drum bisa bisa kuping pengang. bukan drum bukan juga gitar, alat musik yang saat ini gue idam idamkan adalah biola atau sexsophone. karena gue melihat mereka itu bisa memainkan dengan hati. gue gak bilang kalau alat musik lainnya gak pake hati.

"Hey, ini hanya gurauan seorang manusia yang tak berotak... "

gue akan biasakan akan memasukan kata itu disetiap postingan, gak ada maksud apa-apa cuma gak mau ada yang sakit hati atau marah saat membaca postingan gue.

Tidak ada komentar: